Lulus dari bangku perkuliahan dengan IPK yang sangat memuaskan, tentu sudah menjadi harapan setiap mahasiswa. Hal serupa yang dirasakan oleh Eva Maya Sabatini, alumni Prodi Sekretari Ubaya berhasil lulus dengan IPK 3.87. Tentu untuk meraih IPK cum laude itu, tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan yang keras untuk meraihnya. “Yang penting rajin ikut kuliah. Jangan bolos, kalau tidak sakit,” ungkap Eva mengenai kiat suksesnya selama kuliah.

Lalu, mengapa Eva memilih Ubaya sebagai tempat menuntut ilmunya? “Pada awalnya aku denger cerita dari temen tentang Ubaya. Kalo kuliah di Ubaya, bisa langsung dapet kerja ketika lulus,” terang gadis ramah ini. Tentu pengalamannya berkuliah di Ubaya sangat berguna pada saat ia bekerja saat ini. Dan ia sangat bersyukur dengan apa yang didapat selama kuliah. Terbukti, ketika ia magang di salah satu mall di Surabaya, ilmu-ilmu yang ia dapatkan selama kuliah benar-benar dapat teraplikasi dengan baik.

Tak hanya beprestasi dalam hal kurikuler, Eva juga memiliki segudang prestasi non akademik. Selama berkuliah, ia tercatat aktif sebagai sekretaris BEM Poltek Ubaya. Eva juga sempat lolos dalam lomba PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang diadakan oleh Dikti, dan berhak mendapat biaya untuk penelitiannya itu. Prestasi lain yang ditorehkannya adalah berhasil meraih juara II dalam lomba  Miss Reading Contest yang diadakan oleh Stikom pada tahun 2007 silam. Kegemarannya dalam dunia tersebut memang dirintis sejak ia duduk di bangku SMA. Pada saat mengenyam pendidikan tingkat atas itu, ia acapkali mengikuti lomba speech.

Karena ketertarikannya terhadap speech, ia memilih Prodi Sekretari sebagai tempat menuntut ilmu. Memang pada awalnya ia lebih tertarik pada Prodi Bahasa Inggris Bisnis, namun karena pertimbangan kuliah pada malam hari, ia memutuskan untuk memilih Sekretari. Ia juga bersyukur karena tidak hanya bahasa Inggris yang dipelajari di sekretari. Bahasa Jepang, dan Mandarin ia juga pelajari demi meraih masa depan.

Untuk pesan-pesannya kepada rekan-rekan yang masih berkuliah, Eva berpesan untuk tidak pantang menyerah. “Jangan kalah untuk ingin tahu dan semangat ingin tahu jangan sampai pudar,” pesannya. “Bawalah nama baik Ubaya dan buktikan bahwa Ubaya itu benar-benar berkualitas,” tutup gadis yang bekerja di salah satu BUMN itu.