Bermodalkan kerja keras dan kreativitas, Mahasiswa Politeknik Jurusan Pajak Ubaya raih juara III ASEAN Youth Conference Competition pada 19-22 Desember 2018 di Kuala Lumpur. Kemenangan ini membuktikan Politeknik Ubaya mampu bersaing di kancah International. Berkat ini pula, Mochammad Syaiful Arief akan mewakili Indonesia di Asia Pasific Youth Conference Competition 2019.

     ASEAN Youth Conference Competition mencari generasi muda yang bisa mewakili ASEAN ke Asia pasifik, untuk membuktikan jika anak muda di ASEAN memiliki ide-ide yang berdampak baik bagi dunia, terutama untuk Asia Pasifik. “Saya tidak menyangka bisa menjadi juara karena persiapannya terbilang singkat. Sembari menjalani Masa Orientasi Bersama (MOB) bulan September lalu, saya mempersiapkan esai yang menjadi syarat wajib pendaftaran. Terdapat 10 sektor yang dilombakan dan saya mengambil sektor ekonomi,” ungkap Arief.

     Arief mengangkat esai berjudul “Perkembangan ekonomi di ASEAN dan dampaknya, dengan sub tema Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) serta Start-up”. Ia mengaku jika bahasan tersebut jarang dibawakan dan belum banyak orang yang tahu.

     “Saat di tingkat Nasional, esai saya mendapat cukup banyak pertanyaan dari juri yang terdiri dari pelaku UMKM, ASEAN Foundation, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan pihak sponsor lainnya. Saya yakin jika melalui sub tema itu, ekonomi tidak hanya berdampak pada penambahan nilai struktural dari fluktuasi ekonomi, tapi juga memiliki dampak kemanusiaan,” jelas laki-laki kelahiran Surabaya, 10 Mei 1998.

     Sebelum berkompetisi di Kuala Lumpur, berbagai tahapan tingkat Kota, Provinsi maupun Nasional berhasil Arief hadapi melalui proses tes tulis, tanya jawab dan presentasi. “Terdapat 135 peserta dari 21 Universitas anggota ASEAN, kecuali Timor Leste yang bertanding di sektor ekonomi tingkat ASEAN. Saat melihat mereka, saya sempat merasa kurang percaya diri. Tapi mengingat banyak orang yang sudah percaya kepada saya, itu yang membuat kuat kembali,” kenang Arief.

     Politeknik Ubaya berada di urutan ketiga, setelah mahasiswa National University of Singapore di peringkat pertama dan mahasiswa Universitas Indonesia di urutan kedua. Arief berharap jika dirinya bisa meraih juara di tingkat Asia Pasifik, dan memotivasi seluruh mahasiswa Politeknik Ubaya untuk memanfaat peluang kompetisi yang ada. (RH)