Pajak Bertutur, Edukasi Generasi Muda Soal Pentingnya Pajak

KBRN, Surabaya-Direktorat Jenderal Pajak bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi melaksanakan kegiatan mengajarkan nilai-nilai kesadaran pajak kepada peserta didik jenjang SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi secara serentak di seluruh Indonesia, hari ini, Jumat (11/8/2017), termasuk di Kota Surabaya.

Di Surabaya kegiatan yang diisi dengan Video Conference bersama Menkeu ini, berada di Gedung PF Lantai 6 Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya UBAYA, Jalan Raya Tenggilis Mejoyo Surabaya. 

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani dalam paparannya mengatakan, Fungsi Distribusi APBN dengan edukasi dan stabilisasi, akan kesadaran pajak dalam pendidikan formal, meningkatkan kepatuhan pajak melalui generasi bangsa. 

“Pentingnya kesadaran pajak dengan prosentase 4% dari Rp 300 ribu, ikut mensubsidi Rp500 Trilyun terhadap Negara. Dan ini, ikut membantu mensejahterakan masyarakat dengan mengentas kemiskinan,” ujar Sri Mulyani. 

Sri Mulyani menjelaskan bahwa saat baru merdeka, penduduk Indonesia mencapai 70 juta orang. Kini Indonesia penduduknya 257 juta orang dan termasuk dalam negara G-20 middle income country dan diakui sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.

Selain itu Indeks Pembangunan Manusia Indonesia mencapai 69,55, dengan ekspetasi umur hidup 70,9 tahun, dengan rata-rata lama sekolah 7,95 tahun, harapan lama sekolah 12,72 tahun, dan pengeluaran per kapita Rp.10.420.000,-.

Sri Mulyani menambahkan saat ini anggaran pendidikan tetap dijaga 20 persen dengan alokasi Rp.426,7 miliar. Yang memprihatinkan adalah di bidang sains, reading, matematika posisi Indonesia masih di urutan 62 dari 69 negara. Selain itu, gap penyediaan infrastruktur Indonesia masih rendah. Infrastruktur itu mulai dari penyediaan air bersih dan sarana sanitasi limbah kotor, contoh Sri Mulyani.

Saat ini Tax Ratio Indonesia jika termasuk dihitung didalamnya penerimaan dari SDA, migas, dan pertambangan adalah 11,5% dari PDB. Butuh investasi di berbagai sektor yang dibiayai oleh pajak jika ingin tingkatkan daya saing pajak. 

Jika kepatuhan wajib pajak terus meningkat sehingga dapat membiayai berbagai sektor untuk tingkatkan daya saing bangsa, Sri Mulyani perkirakan di tahun 2045, Indonesia bisa masuk negara berpengaruh ke-5 terbesar se-dunia dengan jumlah penduduk 309 juta, 52% penduduknya usia produktif, 75% tinggal di kota, dan dengan USS29.300 pendapatan perkapita. 

Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, Estu Budiarto menambahkan, Tujuan acara ini digelar, untuk Kesadaran pajak sejak dini yang ditanamkan mulai SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. 

“Ketika dewasa masa produktif dan berpenghasilan, akan secara sukarela melakukan tanggung jawabnya sebagai warga negara khususnya dalam membayar pajak”, kata Estu.

Untuk hasil signifikan, paham akan pajak harus ada tindakan konkret sebagai gerakan serentak edukasi kepada para siswa/siswi SD hingga Perguruan Tinggi. 

“Edukasi akan manfaat pajak untuk membangun bangsa dan negara, dari kita dan untuk kita, tumbuh kembang generasi bangsa yang mandiri.”pungkasnya.

RRI.co.id

Serentak, Sri Mulyani Streaming Kuliah Tamu Soal Pajak untuk Mahasiswa dan Siswa se-Indonesia

Surabaya,pl.com – Direktorat Jenderal Pajak bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi melaksanakan kegiatan mengajarkan nilai-nilai kesadaran pajak kepada peserta didik jenjang SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi secara serentak di seluruh Indonesia, Jumat (11/8)

Di Surabaya kegiatan yang diisi dengan Video Conference bersama Menkeu ini, berada di Gedung PF Lantai 6 Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (UBAYA), Jalan Raya Tenggilis Mejoyo Surabaya.

Dalam pidatonya Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengatakan, Fungsi Distribusi APBN dengan edukasi dan stabilisasi, akan kesadaran pajak dalam pendidikan formal, meningkatkan kepatuhan pajak melalui generasi bangsa.

“Pentingnya kesadaran pajak dengan prosentase 4% dari Rp 300 ribu, ikut mensubsidi Rp500 Trilyun terhadap Negara. Dan ini, ikut membantu mensejahterakan masyarakat dengan mengentas kemiskinan,” ujar Sri Mulyani.

Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, Estu Budiarto menambahkan, Tujuan acara ini digelar, untuk Kesadaran pajak sejak dini yang ditanamkan mulai SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.

“Ketika dewasa masa produktif dan berpenghasilan, akan secara sukarela melakukan tanggung jawabnya sebagai warga negara khususnya dalam membayar pajak”, ungkapnya.

Untuk hasil signifikan, paham akan pajak harus ada tindakan konkret sebagai gerakan serentak edukasi kepada para siswa/siswi SD hingga Perguruan Tinggi.

Edukasi akan manfaat pajak untuk membangun bangsa dan negara, dari kita dan untuk kita, tumbuh kembang generasi bangsa yang mandiri.red/mwp

http://pustakalewi.net