Politeknik UBAYA yang memiliki visi Your gateway to Professionalism selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk para mahasiswanya, terutama dalam proses pembelajaran. “Yang perlu disampaikan dari proses pembelajaran UBAYA ini adalah proses pembelajaran yang komprehensif dan integratif, sehingga pembelajaran itu tidak hanya di dalam kelas saja,” ungkap Prof. Joniarto Parung, selaku Rektor UBAYA.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran tersebut, Ubaya mempunyai beberapa metode pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa nggak melulu hanya belajar di dalam kelas. Salah satu contoh dari metode tersebut adalah diadakannya live in di tengah-tengah masyarakat. Di sana, para mahasiswa diajarkan bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain, memahami satu sama lain, serta belajar hidup sederhana. Selain melakukan pembelajaran dengan sesama, Ubaya juga mendidik mahasiswanya untuk belajar dari alam, misalnya melalui penanaman tanaman obat keluarga atau Toga. “Tidak hanya itu, Ubaya juga memberikan pelajaran dari masyarakat industri, yaitu ketika mahasiswa harus magang dan praktik kerja di sebuah perusahaan, itu artinya proses belajar tidak hanya di dalam kelas saja,” ucap Prof Joni.
Itu tadi merupakan hal yang bisa didapatkan mahasiswa Ubaya dari proses pembelajaran akademik. Namun yang nggak kalah penting adalah proses pembelajaran non-akademik yang bisa diperoleh dari berbagai kegiatan kemahasiswaan, misalnya olahraga, kesenian, game outdoor, hingga organisasi kemahasiswaan. Dengan mengadakan game outdoor, mahasiswa dilatih berinteraksi dan memahami sesamanya. Sedangkan melalui pertandingan olahraga dan kesenian, mahasiswa dilatih untuk bersikap sportif terhadap sesamanya. Semua itu adalah proses belajar untuk mencetak softskill seseorang. Tapi sebenarnya, nggak cuma softskill yang bisa kita dapat dari proses belajar tersebut, hardskill juga bisa kita dapatkan. Misalnya pada game outdoor di mana kita harus menyelesaikan suatu masalah atau soal yang diberikan agar dapat melangkah ke tahap selanjutnya. Di sana hardskill berupa pengetahuan kita diuji. “Integrasi antara softskill dan hardskill itulah yang bisa didapatkan siswa SMA jika mereka belajar di Ubaya,” tegas Joniarto Parung. Adapun Politeknik UBAYA juga memiliki kegiatan soft skill terstuktur yang diadakan di hari Sabtu.
Di akhir wawancara, Prof Joni berpesan agar para siswa harus mempersiapkan diri untuk belajar dengan baik, sebab sebenarnya keinginan belajar itu harus muncul dari dalam diri kalian. “Kalau kita belajar, tapi lebih banyak dorongan dari luar atau dipaksa dari luar, kita tidak akan bisa enjoy. Jadi untuk kalian anak SMA, carilah sebuah tempat belajar yang bisa membuat dorongan belajar kalian meningkat!” tutup Prof Joni.