Keberadaan POLITEKNIK UBAYA dimulai pada tahun 1977 dengan didirikannya Lembaga Kejuruan Ajun Akuntan (LPK A.A) oleh Universitas Surabaya. Seiring dengan makin berkembangnya Universitas Surabaya, dan dengan mempertimbangkan peraturan yang berlaku pada saat itu, pada tahun 1985 LPK A.A berubah menjadi Fakultas Non Gelar dengan dua jurusan yaitu Jurusan Akutansi dan Jurusan Marketing.
Satu tahun kemudian jurusan Ilmu Sekretari dan Manajemen (ISM) mulai berdiri. Dan pada tahun 1990, tiga jurusan yang telah ada diperkuat lagi dengan dibukanya Foreign Business Language (FBL) atau sekarang biasa dikenal dengan nama Program Studi Bahasa Inggris Bisnis.
Menyadari bahwa proses transformasi keilmuan bukan hanya dalam hal pengetahuan (kongnitif) saja, namun juga dalam hal pemberian keterampilan (skill) dan penanaman nilai-nilai kehidupan, serta pentingnya pengalaman dan penerapan ilmu/pengetahuan itu lebih lanjut di dunia praktik, maka pada tahun 1992, sesuai surat keputusan Yayasan Universitas Surabaya nomor 006/YUS/II/1992, Fakultas Non Gelar dengan keempat Program Studinya menjatidirikan sebagai Pusat Pendidikan Bisnis dan Manajemen Terapan (PPBMT).
Pada saat itu program-program di lingkungan PPBMT dirancang dengan bobot kurikulum setara dengan program-program Bachelor of Business Administration (BBA).
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1995. Pada saat inilah terbesit niat untuk merubah Pusat Pendidikan Bisnis dan Manajemen Terapan (PPBMT) menjadi sebuah institusi yang terbentuk Politeknik dengan diberi nama Politeknik Bisnis dan Industri (PBI). Namun kemudian nama PBI kembali diubah menjadi Program Pendidikan Bisnis dan Manajemen Terapan (PPBMT) karena alasan-alasan birokrasi yang tidak bisa dihindari.
Pada tahun akademik 1997/1998, tiga program studi di PPBMT, yaitu Program Studi Akuntansi, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Administrasi mendapatkan status Terdaftar berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 147/DIKTI/Kep/1997 tanggal 3 Juni 1997.
Dalam rangka mengimbangi dinamika perkembangan masyarakat dalam era globalisasi, dan dengan tujuan menyiapkan para lulusannya sebagai manajer Indonesia yang mampu berkontribusi secara maksimal meraih keunggulan-keunggulan, maka sangat dirasakan perlunya pendidikan tinggi jalur profesional, di samping pendidikan tinggi jalur akademik.
Pilihan bentuk lembaga atau institusi pendidikan tinggi jalur profesional yang tepat untuk mendukung tercapainya tujuan di atas adalah Politeknik karena sistem pendidikan pada Politeknik dilaksanakan dengan pola yang sangat intensif yang bercirikan pada praktik diimbangi dengan penguasaan teori yang memadai. Selain itu, pelaksanaan pendidikan pada Politeknik dijalankan dengan ketat, dengan waktu pembelajaran 38 jam perkuliahan (tatap muka wajib) per minggu. Hal inilah yang membedakan dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya yang berbentuk universitas, sekolah tinggi, institute dan akademi.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, maka mulai tahun akademik 2000-2001, PPBMT mulai menyelenggarakan program pendidikan tinggi berbentuk Politeknik yang diberi nama Politeknik UBAYA.
Pendirian Politeknik UBAYA berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23/D/0/1998 tanggal 16 April 1998, dengan 3 Program Studi, yaitu: Akuntansi, Manajemen Pemasaran dan Sekretari.
Dalam perkembangan berikutnya, Politeknik UBAYA menambah 2 Program Studi lagi, yaitu: Bahasa Inggris Bisnis dan Perpajakan yang mulai dibuka pada tahun akademik 2002-2003 berdasarkan Ijin Penyelenggaraan dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 3426/D/T/2001 tanggal 2 November 2001.
Dengan pengalaman lebih dari dua dasawarsa di bawah pengelolaan manajemen Universitas Surabaya, sejak awal berdirinya LPK-AA sampai berbentuk Politeknik UBAYA, lembaga pendidikan tinggi ini telah meluluskan lebih dari 2.500 lulusan. Para lulusan tersebut kini telah bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya. Sebagai dari mereka bahkan telah menduduki posisi jabatan manajer menengah ke atas pada sektor industri, bisnis perbankan dan sektor-sektor modern lain yang memerlukan tenaga ahli profesional.