Leonardi Kurniawan (nomer tiga dari kanan) bersama keempat orang lainnya penerima beasiswa ERF dan Professor Thomas N. Robb, Ph.D, Ketua The First Extensive Reading World Congress (nomer empat dari kanan)

Dosen Politeknik UBAYA Drs. Leonardi Lucky Kurniawan, MBA menghadiri  1st Extensive Reading World Congress (ERWC 1) di Jepang  bulan September 2011 yang lalu. Leonardi Kurniawan adalah salah satu penerima beasiswa dari Extensive Reading Foundation mewakili  Indonesia.  Bersama empat orang lainnya penerima beasiswa yang sama masing- masing mewakili negara Malaysia, Hong Kong, Filipina dan Iran,  Leonardi Kurniawan diundang sebagai panelists dalam sesi Panel Discussion di ERWC 1 dengan   topik “Approaches to Implementing Extensive Reading under Difficult Circumstances”. Kelima panelists diundang menghadiri ERWC 1 untuk berbagi pengalaman serta memaparkan hasil penelitian mereka dalam menerapkan Extensive Reading Program.

ERWC 1 diselenggarakan di Kyoto Sangyo University  dari tanggal 3 hingga 6 September 2011. Kongres internasional ini berfokus pada Extensive Reading approach  dan diselenggarakan dengan tujuan untuk membangun network di antara mereka yang terlibat dalam Extensive Reading program – guru, akademisi, penulis dan penerbit – serta mempertemukan mereka bersama dalam  satu wadah. Kongres dihadiri lebih dari 400 orang peserta  mewakili 20 negara meliputi antara lain Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Selandia Baru, Iran, Saudi Arabia, Cina, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Filipina, Singapore, Malaysia dan Indonesia.

ERWC 1 ini menghadirkan Plenary Speakers  Professor William Grabe dari Northern Arizona University dan David R. Hill, Honorary Fellow dari University of Edinburgh ; Juga hadir Featured Speakers Professor Richard R. Day dari University of Hawa’i  di Manoa, Professor Em. Paul Nation dari Victoria University of Wellington dan Professor Jeong-Ryeol Kim, dari Korea National University of Education.

Extensive Reading (ER) approach merupakan pendekatan yang sangat populer diterapkan di beberapa negara dalam pembelajaran bahasa asing. Hasil  riset  melaporkan keunggulan pendekatan Extensive Reading dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa – bukan hanya Reading skill, melainkan juga Listening, Speaking dan Writing skills. Jepang merupakan salah satu negara yang telah berhasil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa lewat  ER approach dan ERWC1 diharapkan dapat mendorong mengembangkan penerapan ER program di berbagai negara termasuk Indonesia  dan juga untuk pembelajaran bahasa asing selain bahasa Inggris. Selaras dengan perkembangan teknologi, konsep Extensive Reading approach telah banyak mengalami perubahan/ updates  dan hal ini belum banyak diketahui dan diterapkan oleh akademisi atau guru- guru pengajar bahasa asing di Indonesia.

Menurut Leonardi, Politeknik UBAYA telah menerapkan Extensive Reading approach dan mengintegrasikannya dalam pengajaran bahasa Inggris sejak beberapa semester terakhir. Program ini berhasil meningkatkan motivasi mahasiswa dan membangun “positive attitude” mereka terhadap bahasa Inggeris serta rasa percaya diri – dua hal penting yang diperlukan dalam pembelajaran bahasa asing/ bahasa Inggris.