Pendidikan non formal memiliki ciri tersendiri yang harus diperhatikan. Politeknik Ubaya berusaha mewujudkan suatu pendidikan non formal berkelanjutan bagi mahasiswa dan alumni agar mereka memiliki nilai tambah untuk bekal ke depannya.
Menurut Drs Singgih Widodo Limantoro SPd MPd, direktur Politeknik (poltek) Ubaya, “Di poltek juga terdapat pendidikan non formal, misalnya Brevet A dan B pajak oleh Program Studi (prodi) perpajakan, kemudian pelatihan menjadi reporter yang baik oleh prodi marketing, dan berbagai macam kursus lain yang ada di Poltek UBAYA dan dalam lingkup universitas, kita dapat menemukan kursus Toefl di ULC dan masih banyak lagi lainnya.”
Pendidikan non formal ciri-cirinya tidak selalu mendapatkan sertifikat, tidak selalu mengikuti sistem jenjang, biasanya short term (jangka pendek) namun lebih spesifik, isi dan sifatnya lebih individualis dan praktis, bersifat optional (tidak wajib). Sedangkan pendidikan formal itu harus berjenjang (hierarki sistem), mendapatkan sertifikat, sifatnya lebih general (umum), sudah ada standarnya, dan lebih mengacu pada akademis.
Untuk sementara, pendidikan non formal di Poltek UBAYA yang masih dilakukan secara rutin barulah Brevet A dan B, namun diusahakan ke depannya setiap prodi akan mengadakan pendidikan non formal, baik untuk mahasiswa poltek sendiri dan alumni Ubaya. Hal ini dapat menjadi continue education (pendidikan berkelanjutan) yang dapat memberi nilai tambah.