Kemeja lengan panjang, dasi dan vantofel menempel rapi pada  seorang pria ketika menyusuri koridor kampus Ubaya Ngagel. Gaya dan aksen bicaranya seolah profesional dan berpengalaman. Rupanya dia adalah Henoch Pradanan, salah satu dosen Prodi Bahasa Inggris Bisnis Poltek Ubaya. Senyum ramahnya langsung menyambut kru WU saat akan berbagi pengalamannya sebagai dosen praktisi.

Bagi Henoch, menjadi dosen yang ia jalani di sela-sela kesibukan kerjanya bisa membangkitkan kembali ilmunya selama berkuliah. Keinginannya untuk membagi ilmu kepada generasi penerus juga yang membuat assistance director PT Rahmasari ini menjadi pengajar Marketing Management and International Business. “Saya sudah mengajar di sini sejak pertengahan 2005 lo!” ungkap Henoch bangga.

Ketika ditanya bagaimana ia mengajar, Henoch langsung tersenyum dan berpikir sejenak. “Saya mengajar sesuai dengan realita dunia kerja dan bisnis,” jelasnya serius. “Bagaimana berhubungan dan menjalin kerjasama dengan orang asing adalah salah satunya,” tambahnya. Selain itu, pria yang memperoleh gelar masternya di University of Houston Texas ini, juga membagikan pengalaman-pengalmannya selama berkerja kepada mahasiswanya.

Henoch menyampaikan bahwa mendapat gambaran langsung tentang hal-hal yang sering terjadi di dunia kerja adalah hal sangat bermanfaat. Dalam mata kuliahnya yang berbau bisnis internasional, cara-cara menjalin kerjasama dengan orang asing dan mempelajari karakteristik orang asing adalah pengetahuan berharga. Bagi alumni FE Ubaya ini, tidak ada salahnya mengetahui sejak dini. Pengalaman kerja yang dibagikannya, memberikan bekal kepada mahasiswa untuk terjun di dunia kerja.

Belajar lebih extra, awal dari kesuksesan kita. “Jangan pernah berhenti untuk mau belajar, manfaatkan semua fasilitas yang disediakan Ubaya,” ungkap pria yang juga memegang prinsip “Ora Et Labora” yang berarti bekerja dan berdoa. “Di dunia ini harus seimbang. Bekerja terus menerus itu tidak baik, hanya mengandalkan doa juga tidak akan jalan,” tuturnya.

Selain membagikan ilmu yang dimilikinya, beliau juga  mendapatkan banyak pengetahuan dari mahasiswa yang pernah di ajarinya. Mengajar memang berbeda dengan bekerja di kantor pada umumnya. “Saya merasakan kepuasan tersendiri saat mengajar,” ungkap pria yang juga pernah menjadi asisten dosen di Amerika. “Apalagi kalau melihat mahasiswa yang pernah saya ajari berhasil,” pungkasnya di akhir wawancara.