Program Studi (Prodi) Perpajakan Politeknik (Poltek) Ubaya berupaya mengenalkan pajak kepada semua lapisan masyarakat. Selain itu, prodi tersebut menginginkan mahasiswanya terlebih dahulu mendalami ilmu pajak. Oleh karena itu, pada 25 Juni lalu diadakan seminar pajak bertajuk “Tax Planning, It is Must?” untuk mahasiswa perpajakan.

Bertempat di ruang B 1.11 Kampus Ubaya Ngagel, Direktur Keuangan PT Suparma Tbk Drs Hendro Luhur Ak diundang sebagai pembicara. Berbagai macam masalah pajak, misalnya saja target dan penerimaan pajak di Indonesia, istilah-istilah dalam Tax Planning, bagaimana cara menjadi seorang Tax Planner, cara pemilihan terminologi yang tepat dan masih banyak lagi lainnya. Salah satu contoh kasus yang digunakan dalam seminar ini mengenai “Grup Asian Agri yang Menggelapkan Pajak Sebesar Rp. 786,3 Miliar.” Kasus ini disajikan dengan tujuan agar mahasiswa Politeknik Ubaya atau alumni yang menghadiri seminar ini dapat mengetahui contoh konkrit yang terjadi di negara kita. Salah satunya dengan loopholes.

“Loopholes merupakan salah satu istilah dalam Tax Planning yang sering diartikan sebagai celah atau peluang untuk menyiasai suatu peraturan agar mendapatka keuntungan atau kemudahan dari peraturan tersebut,” ujar Hendro. Hubungan antara Tax Planning dan Loopholes itu sendiri adalah kondisi yang memungkinkan seseorang menghindari suatu kewajiban tanpa adanya pinalti atau sanksi hokum.

Disampaikan juga bahwa untuk menjadi seorang Tax Planner yang baik perlu memahami peraturan-peraturan perpajakan, dapat berpikir secara kompeherensif, bekerja sebagai tim dan mampu mendokumentasikan secara baik. Dengan Tax Planning, wajib pajak bisa terhindar dari resiko pengenaan pajak berikut sanksi administrasi yang lebih besar karena tidak bisa menunjukkan bukti pendukung yang memadai.

Seminar tersebut berlangsung interaktif. Para peserta sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tax Planner. “Seminar ini mengajarkan mahasiswa bukan untuk menghindari pajak dan mencuri pajak, tetapi membantu mahasiswa untuk membentuk sumber daya manusia yang baik agar dapat bersaing dengan sumber daya manusia dari pemerintah,” ungkap Hendro.