Langkah awal menjadi seorang sukses adalah memiliki visi. Dengan visi yang jelas, sangatlah mungkin untuk mengubah keadaan di sekitar. Itulah pokok tema dari seminar bertajuk ‘Sosialisasi Soft Skill’, bertempat di ruang pertemuan B.1.1 Poltek Ubaya.

“Fokuslah pada tujuan yang hendak dicapai,” ujar DR Illah Sailah, selaku pembicara. Maksudnya, belajar bertanggung jawab atas setiap hal yang dipilih dan diputuskan. Bahkan saat mengalami kegagalan, menyalahkan orang lain bukanlah jalan keluar. Hasil survei membuktikan hanya 3% orang yang mempunyai cita-cita secara tertulis.

Namun 10 tahun ke depan, orang-orang tersebut akan menjadi orang yang sangat sukses. Kenyataannya, kebanyakan orang justru tidak mempunyai cita-cita yang tidak jelas. Maka tidaklah heran, 10 tahun kemudian orang-orang tersebut hanya akan menjadi orang rata-rata pada umumya.

Dalam seminar tersebut juga ditayangkan cuplikan tentang perumpaan lilin. Ada empat lilin yang menyala dan menjadi gambaran kehidupan manusia. Pada akhirnya hanya ada satu lilin yang tetap menyala, dan lilin itu bernama harapan. “Asal punya harapan, impian dan sukses pun akan diraih,” tutur Illah.

Tidak mudah menghadapi peliknya masalah dalam dunia pendidikan. Kunci utamanya adalah komunikasi untuk menjembataninya. Sama halnya seperti lilin yang memberi sebuah harapan. Mahasiswa adalah tumpuan harapan untuk masa depan. Sedangkan dosen merupakan aset yang akan mewariskan ilmunya kepada mahasiswa.

Sehingga, kewajiban untuk meningkatkan kreativitas mutu pembelajaran tidak hanya dimulai dari dosen saja. Mahasiswa pun harus turut ambil bagian untuk menjadikan keadaan lebih baik, dan hal itu dapat dimulai dari diri sendiri. Mahasiswa harus mampu mengubah dunia pendidikan menjadi berkualitas dan menjadi seorang history maker. Buatlah suatu impian dan lakukan!